sebelum dibaca, saya cuman mo bilang, cerita ini sudah tak tambah-tambahi dan tak kurang-kurangi dan sedikit koya. jadi boleh percaya dan sebaiknya tidak
alkisah (bukan alkohol) dimulai di sebuah rumah sakit milik sebuah angkatan di jakarta.
+ : lho pak kok dananya cuma 20 juta?
- : yah lumayan lah kan yang penting turun
+ : tapi kok saya disuruh tandatangan 70 juta?
- : ya tandatangan sajalah...
+ : lah yang 50 juta?
- : ah masak kamu nggak loyal sama senior, ya bagi-bagilah...
sebenernya duit 70 juta itu akan digunakan sebagai dana penelitan sekaligus dana produksi Vaksin Malaria. dan percakapan itu antara seorang peneliti disana dengan atasannya..
dan akhirnya peneliti itu memilih untuk tidak melanjutkan penelitiannya, sehingga pangkatnya gak naik-naik sampai sekarang....
5 comments:
menyedihkan...
betul-betul menyedihkan
wes nggak usah meneliti vaksin aneh2... coba neliti sing murah meriah ae, misale opo'o kok kodok mencolot? kok nggak mlayu? paling cuman butuh modal seporsi swike :p
weleh..ternyata sampe vaksin juga bisa di korupsi yah? duh Gusti, bobrok banget seh bangsa ini???
Potret buram negeri kita..!!!*sedih*
lah... opo-o lung? rebutan duit tah... meh dikorup dewe2??? hehhee...
iyo, penelitiane ga usah diterusno gpp... ga munggah pangkat ga patheken...
Post a Comment