11.27.2006

sondokoro


numpak sepur klutuk ( naik sepur klutuk )
wiwit bangun esuk. ( mulai dari pagi )
nganti tekan sore, ( sampai sore hari)
durung tekan nggone....( belum sampai tempatnya/ tujuan)


Dengan mendendangkan lagu itu, akhirnya kereta tebu ini berangkat. Lha emang baru pertamakali naik keret api? Kalo naik keret api sih biasa. Wong kebetulan rumah bapakku deket Stasiun Purwosari. Dari jaman aku kecil masih dulu sering banget aku naik gerbong yang sedang langsir. Dan pas kuliah kemaren, kalo pulang hampir selalu naik kereta api. tapi kalo naik kereta yang biasa mengangkut tebu sih baru kali ini. dulu pas jaman kecil sebenernya udah berinteraksi dengan kereta pengangkut tebu ( lori ). Tapi bukan untuk naik melainkan untuk mengmbil tebu2 yang diangkut oleh lori tersebut. Dan bila ketahuan oleh mandornya, siap2 menerima hadiah pelor dari kapur yang mengakibatkan kulit menjadi gosong. Lha kok nggladrah sampe cerita masa kecil sih?

Sik mbalik ke cerita naik lori. kemaren hari minggu 26 November 2006, aku diajak bapak ibuk plus Oom dan keponakanku ke pabrik gula tasikmadu. Letaknya kira2 6 kilometer ( ah sekitar itulah wong nggak bawa meteran) di sebelah timur Kota Solo. Jujur saja setelah lebih dari 20 tahun hidup, baru kali ini aku bener2 masuk ke dalam sebuah pabrik gula. Biasanya sih hanya melihat dari luar kalo lewat dan selalu kagum dengan cerobong asapnya yang berwarna merah putih. Pabrik ini dimiliki oleh kraton Mangkunegaran dan masih beroperasi. Kemudian oleh pengelolanya dikembngkan menjadi sebuah obyek wisata yang dikenl dengan nama Agrowisata Sondokoro. Bangunan tua bekas peninggalan Belanda, yang digunakan sebagai rumah dinas segera menyambut kami begitu memauki lokasi pabrik. halamannya sangat luas dan dihiasi dengan pohon2 tinggi sebagai penyejuk. selain bangunan peninggaln belanda dan pabrik gula itu sendiri, didalam obyek wisata ini tedapat restoran lesehan serta kolam renang.

Yang menjadi daya tarik utama bagi pengunjung adalah perjalanan menggunakan Lori. Lokomotif yang digunakan untuk menarik gerbongnya masih menggunakan lokomotif uap. Kayu bakar masih digunakan untuk memanaskan air dalam ketel uapnya. dan gerbong yang ditarik oleh lokomotif uap tersebut adalah gerbong yang udah dimodifikasi. jadi bukan lori yang terbuka yang biasa digunakan untuk mengangkut tebu. Rute perjalanan kereta ini adalah mengelilingi pabrik sampai ke lokasi perkebunan tebu. namun sayang kemarin sudah melewati musim giling. jadi tebu-tebunya sudah nggak ada, hanya tinggal tanah kosong tanpa tanaman tebu. Jadi dengan duit 3000 rupiah kita sudah bisa puas menikmati perjalanan mengelilingi pabrik gula ini.

Hanya saja masih ada yang patut diperhatikan dalam pengelolaan obyek wisata ini. yang pertama, tidak ada pemandu yang menjelaskan tentang obyek wisata ini. Selain itu, nggak ada booklet atau brosur yang menjelaskan sejarah pabrik gula ini. Dan ada hal menarik yang gak ada disini, yaitu proses pengolahan tebu menjadi gula. Kalau ada dijamin, pasti obyek wisata ini bia menjadoi tempat yang lebih rekreatif dan edukatif. Yah aku sih bisa maklum wong obyek ini masih relatif baru. jadi wajar kalau pengelolaannya masih kurang di sana-sini

6 comments:

blanthik_ayu said...

wawww...inspiring sekali tuh lung..apalagi kalo dilengkapi dengan peta menuju lokasi hehehehe
piye kabare le??? keliatan hepi ya?? bulik yo melu hepi lek ngono :p

-Fitri Mohan- said...

istirohat dulu lung. sepuase. biarken misuh-misuh yang kemaren gara-gara skripsi dan tetek bengeknya itu ngilang. bar kuwi: tancap gas.

e iyo, happy belsdeiiii ya lung. sehat wal afiat, dan nambah kabeh-kabeh kecuali balunge. :D

Anonymous said...

wah keknya kemaren fotonya gak ada yang gundulnya deh...heheh asik yah naik kereta api tut tut tut

bentanGWaktu said...

Selalu banyak yang bilang, Bangunan tinggalane Londo, kokoh, kuat dan bertagan lama. Saya hanya prihatin saja, di tempatku ndak ada yang ngurusin. Coba kalau dibuat tempat wisata ya. Sebagai anak perkebunan tebu, yang sejak kecil biasa naik lori, saya hanya menyayangkan eksotisme itu hilang begitu saja. Perkebunan Djengkol, masuk lingkungan PG Pesantren Baru Kediri Jatim. Sekarang ngangkrak, rusak, berantakan ndak keurus. Padahal...wah...asyik banget lokasinya untuk wisata sejenis...

Salam...

Anonymous said...

hai,,
eh,, aq pengen tau
dulu ada bapak2 yang bilang ke aq, katanya pabrik gula-jaman belanda- tu temboknya ada yang dicampuri gula aren,,pgn tau aja sapa tau bia jadi bahan buat riset kuliahq,,,
thanx,, emailq: nury_13@plasa.com

Anonymous said...

mas e.. yo jelas ora ono pengolahan gula, lha wong wes brenti giling.. lek sampeyan tekone bulan2 mei ngono mustine sek iso ndeloki pengolahan gula..