1.06.2007

kemarin aku bertanya

Mengapa masih melukis langit dengan warna kelabu? Meskipun engku masih memiliki warna ungu. Bahkan pada kotakmu masih tersisa satu tube warna biru. Apakah karena dalam dada masih terasa pilu?
Mengapa matahari tidak engkau beri warna kuning? Meskipun engkau masih bisa berteriak dengan nyaring. Bahkan engkau masih bisa menatapku dengan matamu yang bening. Apakah karena luka itu belum kering?
Karena senja kemarin berwarna jingga. Dan bangau-bangau terbang kembali ke sarangnya. Entah kenapa.... aku masih merasakan duka.
Sore kemarin, di dekat sebuah sawah.

6 comments:

devie said...

senja itu...

ompuns said...

Kemaren masih ada jawabnya

Bahwa sungai yg mengalir pasti bermuara.....
Bahwa langit yg mendungpun kan selalu
ada angin yg menyaputnya...
Bahwa selalu ada lapang di sekeping dada seciut apapun
Bahwa, sellau ada irama keindahan mahluk-Nya
............. dipinggir sawah itu ...

Anonymous said...

di pinggir sawah itu...

*gak sedang angon bebek lagi kan lung?* hehehe...

devie said...

ya, karena senja itu
senja yang kita nikmati

Iman Brotoseno said...

nikmati saja senja itu..its woth it

-Fitri Mohan- said...

jangan bablas dukanya ya lung. ayo ceria!