7.14.2008

ketika...

Pada awalnya, semuanya terasa mudah. Jarak, kesempatan bertatap muka, keinginan untuk bercerita serta perbedaan cara memandang sebuah masalah bukan merupakan sebuah halangan. Namun itu dulu, pada awalnya. ya, pada awalnya. Mudah, indah dan bisa dijalani. Serta bukan suatu masalah.
Namun pada akhirnya, jarak yang menganga, kesempatan bertatap muka yang sangat singkat rasanya, membuat segalanya menjadi pudar, meredup dan padam. Keinginan bercerita seakan surut bersamaan dengan semakin lebarnya perbedaan cara pandang terhadap masalah. Mendinginkan bara yang dahulu menyala.
Ditambah dengan pola hidup yang berbeda... Aku mahluk malam, yang bersarang didalam gua semenjak fajar hingga senja. Aku tidak suka dengan terik mentari yang menyengat di kepala. Sedangkan dinda, adalah seseorang yang membenci senja. Terbuai nyenyak dalam dinginnya malam. Sinar mentari membuat dinda berpendar, menghangatkan suasana.
Rasa itu datang tak sengaja, dan pergi tiba-tiba. Namun jejaknya masih ada, dan masih terasa. Dan pastinya akan selalu kukenang, meskipun mungkin akan dinda simpan rapat, dalam sebuah peti yang terkunci dan takkan adinda buka kembali. karena, ketika pada saatnya, kita memang perlu berbicara.

and the.... by *balung on deviantART

1 comment:

devie said...

trus sidone piye?