7.18.2006

I can't handle the truth

aku masih shock waktu hari Selasa minggu kemarin membaca data lab milik Pak Dhe-ku. aku mencoba mengingat kembali hasil kuliahku dulu. aku berusaha meyakinkan diri bahwa selembar kertas yang aku baca pada hari itu salah.
Yah mungkin kalo pada hari itu hanyalah salah satu dikusi tutorial bareng ama temen-temen sambil bercanda pati aku bilang "Udah deh, mending pasiennya di euthanasia ajah, daripada menderita terlalu lama dan daripada ngabi-ngbisin biaya rumah sakit!" lah wong cuman merupakan sebuah contoh kasus yang fiktif. dan pasti temen-temen diskusiku pada cekikikan. dan pasti temen-temenku bakalan ngomongin obat dan rute pemberian apa yang akan dipake untuk mengeuthanasia pasien fiktif tersebut.
Tapi pada hari Selasa minggu kemaren bukan merupakan salah satu contoh tutorial. aku hanya bisa diam, menatap kosong data lab yang aku bawa. kemudian bilang ke Bu Dhe supaya tabah serta banyak berdoa. Aku menyalami tangan Pak Dhe-ku sambil bilang "Semoga lekas sembuh" dengan nada yang senormal mungkin agar tidak menyinggung perasaannya.
Pada hari Minggu kemaren, aku terpaksa meninggalkan Foens di Jogja, karena aku dapet kabar kalo Pak Dhe-ku meninggal dunia. dan aku ama Putri akhirnya memakai Pramex jam 9.45 buat pulang ke Solo. Pada saat pemakaman aku hanya bisa memandang liang lahat yang perlahan-lahan ditimbun dengan tanah. masih terbayang senyuman ak Dhe saat aku melihatnya beberapa hri yang lalu. aku masih melihat harapan dalm matnya. tapi....
yup, i think i can't handle the truth.

10 comments:

Anonymous said...

What kind of truth ?

Percaya ato tidak, kadang kala aku juga berpiir buat mengeuthanasia family sendiri yang sakit terlalu parah n gak ada harapan sembuh.

Anonymous said...

Omong2, aku sing pertama ngomen yo???

PS: komenku serius lo, nek legal & ga dosa, Oom-ku sing saiki wis seda, wis tak euthanasia disikan

T A T A R I said...

turut berduka cita yah Lung...

monyetbiru said...

turut dan ikut berduka cita....

Anonymous said...

Dek, tabah yaaaaaaaaa
Luv u...

Eddy Fahmi said...

turut berduka citaaa...

uTHe said...

Senin kemarin aku dapat berita duka dari sahabatku kalau Ayahnya meninggal hari Sabtu di Solo dan dimakamkan hari Minggu...

Hmmm...

Turut berduka cita atas kepergian Pak Dhe mu ya...

Anonymous said...

aku yo melu berduka lung, semoga pakdhemu mendapatkan tempat yg layak disisiNya,amien dan keluarga yg ditinggalkan diberi kekuatan.


note: lek aku butuh di-euthanasia mengko tak hubungi yo lung...:D

Anonymous said...

Sinjo baloeng, jij poenja pakdhe kenah gering apa'an itoe ?

Anonymous said...

turut berduka cita ya Lung..